PENERAPAN KURIKULUM YANG DIGUNAKAN DI MTsS DARUL AMAN DALAM PERSEPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suassana belajar efektif atau suatu proses sistem yang bermuara pada pencapaian suatu kualitas tertentu yang dianggap dan diyakini paling ideal. Kualitas hasil pendidikan generasi mendatang tergantung bagaimana pendidikan itu diberikan oleh semua pihak pada saat ini. Apabila pendidikan kita pandang sebagai suatu proses, maka proses tersebut akan berakhir pada tercapainya tujuan akhir pendidikan. Suatu tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan pada hakikatnya adalah suatu perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbaik dalam pribadi yang diinginkan
Filsafat adalah cara pandang dan perspektif atas kenyataan, apa yang dipahami sebagai hakikat kenyataan, kebenaran, kebaikan dan keindahan. Filsafat menangani keseluruhan pengalaman manusia dan meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Suatu bentuk kajian terhadap hakikat kenyataan denga mengajukan pertanyaan dan berusaha memberikan jawaban yang akan menciptakan kebermaknaan hidup seseorang. Untuk melakukan filsafat, maka harus diciptakan kesadaran yang sangat tinggi dari fenomena dan peristiwa dalam dunia masa kini dalam kesadaran diri sepenuhnya.
Pendidikan sebagai proses atau upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah upaya mengembangkan kemampuan potensi individu sehingga bisa hidup optimal baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagai pedoman hidupnya.
Filsafat bagi pendidikan adalah teori umum sehingga dapat menjadi pilar bagi bangunan dunia pendidikan yang berusaha memberdayakan setiap pribadi warga negara untuk mengisi format kebudayaan bangsa yang diinginkan dan diwariskan. Dengan demikian, filsafat memberikan kontribusi besar bagi pelaksanaan pendidikan. Kajian filsafat terhadap pendidikan menjadi keharusan akademis bagi setiap oran yang ingin mendalami bidang keguruan dan keguruan. Pendidikan tidak jauh dari roda filsafat, karena hal itu terjadi maka tidak semua persoalan pendidikan akan dapat dipecahkan dengan renungan sederhana dan pengamatan sepintas. Dengan menguasai filsafat pendidikan tersebut diharapkan para ahli dan praktisi pendidikan akan sukses dalam menjalankan tanggung jawab dan profesi pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat kami tuliskan dari laporan observasi (Mini Riset), ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana penerapan filsafat Pendidikan di MTsS Darul Aman.
2) Bagaimana refleksi sistem filsafat pendidikan di MTsS Darul Aman yang tertuju pada kurikulum yang diterapkan.
Adapun waktu dalam pelaksanaan penelitian mini riset ini pada hari Selasa 1 Mei 2018 yang pada jam 08.00 WIB sampai selesai, yang bertempat di MTsS Darul Aman Jln Blang Bintang Lama Desa Lampuuk Kec Darussalam Kabupaten Aceh Besar.
C. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunkan pendekatan survei secara kulaitatif dengan cara melakukn wawan cara dengan narasumber. digunakannya metodologi kualitatif agar hasil yang dicapai benar-benar akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. adapun langkah-lngkah kerjanya sebagai berikut :
1) Menentukan objek penelitian
2) Melakukan wawancara dengan narasumber
3) Mengklasifikasi masalah
4) Merumuskan Masalah
5) Memberikan Solusi/Simpulan
D. Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan adalah merupakan pola-pola pemikiran atau pendekatan filosofis terhadap permasalahan bidang pendidikan dan pengajaran. Sebaliknya filsafat pendidikan menunjukkan hubungan vertikal, naik ke atas atau turun ke bawah, dengan cabang-cabang ilmu pendidikan yang lain, seperti pengantar pendidikan, sejarah pendidikan, teori pendidikan, perbandingan pendidikan dan puncaknya filsafat pendidikan.
Maka dari itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu bukan satu-satunya ilmu terapan, adalah cabang ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatiannya pada penerapan pendekatan filosofis pada bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan manusia yang berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.
Berfilsafat merupakan salah satu kegiatan manusia memiliki peran penting dalam menentuka dan menemukan eksistensinya dalam kegiatan ini manusia akan berusaha untuk mencapai kearifan dan kebajikan. Berfilsafat berarti berpikir, tetapi tidak semua berpikir dikategorikan berfilsafat. Berpikir yang dikategorikan berfilsafat adalah bila berpikir tesebut mengandung tiga ciri yaitu radikal, sistematis, dan universal.
Jadi filsafat mengandung pengertian yang dinamis tergantung dalam konteks apa kita menggunakannya. Jika digunaka kata filsafat di dalam memahami pikiran filosof atau suatu ideologi, berarti hal itu dipahami sebagai hasil pemikiran atau ajaran tertentu. Sedangkan kalau kata filsafat digunakan untuk menunjukkan suatu proses, berarti flsafat adalah kegiatan berpikir dengan karakteristik universal, radikal, komprehensif dan objektif.
Dalam proses pendidikan, baik orang tua maupun guru memerlukan landasan yang jelas untuk berpijak kelangsungan pendidikan di rumah dan di sekolah. Jadi kelangsungan pendidikan, sangat ditentukan adanya unsur pendidik yang memahami hakikat anak didik, sehingga anak-anak tidak salah asuh dan berkembang sesuai dengan norma dan nilai kebaikan yang diyakini dalam totalitas budaya masyarakat dan bangsa.
Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan dimulai segera setelah anak lahir dan akan berlangsung terus sampai mausia meninggal dunia, sepanjang ia mampu menerima pengaruh- pengaruh. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam tiga lingkungan, yaitu:
1) Pendidikan dalam keluarga
2) Pendidikan di sekolah
3) Pendidikan di masyarakat
Dengan mengerti asas-asas dan nilai filosofis it dan mendasarkan segenap pelaksanaan pendidikan pada asas-asas tersebut, maka filsafat pendidikan menjadi norma pendidikan. Filsafat pendidikan dengan demikian merupakan asas normatif di dalam pendidikan, yaitu norma-norma filsafat yang sifatnya khusus berlaku di dalam dunia pendidikan.
E. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu MTsS kawasan Darussalam Aceh Besar yaitu, di MTsS Darul Aman, Jln. Blang Bintang Lama Lampuuk Kec Darussalam Kab Aceh Besar. dalam hal ini peneliti mewawancarai 2 orang siswa kelas IX dan 2 orang guru.
1) Siswa
Kata Siswa MTsS Darul Aman :Filsafat Pendidikan itu mendorong kami agar lebih yang baik dalam melakukan sesuatu, terutama dalam mengerjakan tugas-tugas kami, Penerapan Filsafat itu sendiri tidak terhindaar dari kurikulum yang kami paikai, atau yang dilaksanakan disekolah kami ini. kurikulum yang kami pakai saat ini adalah kurikulum 2013. kami sangat seneng menerapkan kurikulum 2013 dan sangat kami setujui dengan hal tersebut. K13 lebih bagus dan lebih mengarahkan kami kepada kehidupan sehari-hari karena kurikulum 2013 ini lebih bagus cara belajarnya selau berkelompok-kelompok, muridnya lebih banyak berprestasi serta siswanya lebih banyak belajar (Kata Siswa MTsS Darul Aman). Kami tidak terbebani dengan kurikulum tersebut, Justru kami lebih berharap agar kami selaluada perubahan dalam penerapan kurikulum 2013 didalam sekolah kami ini.
2) Guru
Kata guru MTsS Darul Aman : Filsafat Pendidikan, diterapkan disekolah ini lebih kepada teori atau pengajaran budi pekerti atau aklak siswa dan siswi disini yang berdasarkan pandangan dan aliran-aliran filsafat pendidikana itu. yang tertentu mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata. Disinilah letak fungsi filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori Filafat Pendidikan. Untuk dapat dikembangan didalam kehidupan siswa dan siswi disekolah ini, mereka akan juga dapat menerapkannya didalam kehidupannya sehari-hari, dilingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat.
Disini kami mengerakkan siswa kami untuk menjadi dirinya sendiri agar kelak aklak dan kepribadian mereka dapat terbentuk dengan baik dan sempurna jika mereka keluar dari sekolah ini. Di dalam perkembangan Filsafat Pendidikan itu sendiri Kami juga lebih menerapkannya kepada kurikulum saat ini. dikarenakan K13 masih banyak lagi yang masih berkembang, oleh sebab itu dinas pendidikan pemerintah membuat kurikulum 2013 ini lebih efektif lagi.
Siswa kami tidak terbebani dengan kurikulum 2013 tersebut, sebab K13 itu mengarahkan meraka lebih mandiri dalam belajar dan merakalah yang mencari materi-materi pembelajaran itu dan mereka senang akan hal itu, mereka bebas melakukuan eksperimen-eksperimen yang dapat membuat merka akan lebih mandiri Pada kurikulum K13, karakter meraka perlahan-lahan akan terbentuk, terbentuk pulalah jati diri meraka masing-masing.
F. Kesimpulan
Dari hasil Penelitian mini riset ini kami dapat kami simpulkan bahwa :
1. MTsS Darul Aman Sudah menerapkan Filsafat Pendidikan itu dangan baik, disertai pula dengan aliran-aliran Filsafat Pendidikan. yang dapat memberikan dampak positif bagi siswa dan siswinya.
2. Kurikulum yang diterapkan MTsS Darul Aman adalah kurikulum 2013 sebagimana dengan kurikulum 13 inisangat membantu terhadap kemajuan pola pikir siswa/siswi.
G. Saran
Hendaknya di MTsS Darul Aman terus giat dalam berfilsafat terutama dalam bidang pendidikan, yang akan memberikan dampak yang positif, dilingkungan sekolah, dilingkungan keluarga serta dilingkungan masyarakat. dan Filsafat Pendidikan harus dibarengi dengan penerapan kurikulum yang ada disekolah tersebut. supanya nantinya akan timbul akhlak dan kepribadian yang baik.
Kesalahn dalam belajar adalah sesuatu yang wajar dan maklum. tetapi perlu adanya perbaikan. sehingga kesalahan yang sama tidak terulang kembali. semoga penelitian kami ini dapat bermanfaat bagi sipenulis dan sipenmbaca, umumnya bagi semua yang berkenan menelaah tulisan kami ini.
Bnyak filsuf filsuf jebolan mtss darul aman
ReplyDelete